Selasa, 15 Januari 2013

Lebih mematikan yang mana?


Diangkatnya cerita ini ke blog adalah karena suatu sore yang mendung, bersama teman-teman mantengin orang-orang jogging di GSP.
Enggak penting? Emang, hahaha :D yang penting adalah kata-kata Indras!
“Besok aku mau ngajak Ashley-anjing seksinya, ke GSP ahh. Biar gayanya dari kenalan anjing bisa kenalan sama yang punya. Kaya FTV itu.”
Saat itu sih, kami berlima Cuma bisa ketawa-ketiwi aja. Kayanya hidup di FTV indah bener sih, semua singkat dan sangat membahagiakan.
Sebagai pembaca novel roman, dan manusia selo yang suka ngeliat FTV, muncul satu pertanyaan: “Lebih mematikan mana antara FTV sama novel roman?”
Temen-temenku itu, tau banget betapa aku punya dunia sendiri dari berbagai novel yang aku baca. Dan udah banyak orang yang bilang kalo novel itu manis banget, indah banget, dan bikin kita berharap dunia akan seindah itu. Baca novel bikin imajinasi kita akan “keindahan dunia” memang jadi berlebihan, kadang. Juga berharap hidup yang sangat sempurna, tanpa kesusahan berarti.
Yang indah-indah itu emang pengen banget bisa kita punya dikehidupan pribadi kita. Kita jadi berharap banget, dan semacam berpedoman agar cerita cinta kita semudah dan seindah novel juga FTV.
Aku tau banget kok, bagaimana “terjerus” dalam pikiran itu.
Waktu itu, rasanya aku gak bisa melihat cowok real yang seganteng dan sekeren apa yang aku bayangkan di novel. Jadi, aku “hidup” dengan pacar khayalan yang seakan nyata buatku. Bener-bener akan jejeritan sambil guling-guling kalo baca novel, hahaha :D dan susah guling-guling karena cowok beneran -______-
Kalo kita baca novel, kisah-cinta-gaya-romeo-juliet-modern tuh bisa dibilang jadi side story. Masih ada main story atau moral value yang bisa kita ambil. Kisah-cinta-gaya-romeo-juliet-modern itu adalah pemanis yang, diakui atau enggak emang terlalu menyita perhatian kita. Tapi, selalu ada moral value yang bisa kita ambil, selalu ada hal yang memang terasa sangat dekat dengan kehidupan kita.
Tapi, entah kenapa kalo kita liat FTV kayanya inti dari cerita yang bisa kita ambil adalah, “kamu bisa mendapatkan pasangan seganteng yang kamu mau dengan cara semudah yang saat kamu berkedip” juga “kebetulan itu sangaaaaaatt indah”!
Okee, FTV emang gak secethek itu. Dan walau aku merasa FTV hanya soal kebetulan yang indah dengan hidup yang juga indah,mudah,bahagia dan hubungan cintamu bisa berakhir bersama cowok ganteng yang kamu suka, toh aku juga tetep nonton FTV.
Sebagai manusia selo dan merasa bahwa ketidaklogisan FTV masih bisa ditolerir dibandingkan sinetron, jadi yaa nonton FTVnya tetep lanjut.
Aku menulis ini, hanya karena sebagai manusia yang punya “dunia dongeng” sendiri karena keseringan baca novel merasa kalo FTV lebih “mematikan”.
Lalu bagaimana denganmu? Apakah bisa menemukan hal lain yang lebih “mematikan” daripada dua hal itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar