Senin, 29 Oktober 2012

Mari Merenung...

Aku belajar selama 3 jam..
Dan selama 3 jam itu aku ditemenin lagu korea..
Aku bukan pecinta korea sih, tepatnya, aku penikmat semua musik. Err, enggak juga sih, ada beberapa aliran yang gak gitu aku suka,heheh J
Bukan Cuma musiknya yang akan aku bahas, yaa akan sedikit tidak fokus sebenernya,hehe *plaak!*
Selama 3 jam itu aku juga donlot beberapa part dari soundtrack salah satu drama korea. Daaaann, walau menghabiskan kuota, mengahabiskan batere laptop, menghabiskan waktu juga, begitu lagu disetel rasanya gak ada rasa nyesel karena menghabiskan beberapa waktu ataupun kuota.
Entah kenapa, rasanya puas banget dengerin lagu soundtrack itu, apalagi kalo inget bagaimana aku bisa menikmati drama itu. Yaa, hampir semua drama korea yang aku tonton selalu bikin aku puas dan betah nonton sampe tengah malam sekalipun. Tapi, coba bandingkan dengan sinetron? Errr, pasti baru liat iklannya aja langsung kita ganti.
Aku lalu iseng mendiskusikan ini sama Mbak Andien. Jawabnya, karena powerful dan total. “Liat aja pas adegan nyetir mobil, mereka kan beneran, gak kaya kita. Kalo nyemplung laut juga bener-bener ada lautnya.”
Yapp! Bener banget.
Mereka total. Mereka powerful.
Maksud sinetron kan membawa kita merasakan kehidupan yang berbeda dari kehidupan kita yang biasa. Drama korea bisa banget bikin kita gulung-gulung saking romantis dan manisnya cerita itu. Tapi, kalo sinetron kenapa kesannya jadi lebay banget dan gak masuk akal?
Bagaimana kalo mengadaptasi cerita dari drama korea? Heeemm, seperti yang sudah-sudah, kesannya jadi wagu *maaf*. Kita gak bisa lagi merasakan feel-nya. Gak ada rasa yang sama, padahal dengan cerita yang sama, juga dengan gaya pakaian, background keluarga, mobil yang mirip-mirip. Yang ada, para korea sejati akan dengan vokal berteriak kalo itu menjiplak. Hebatnya lagi, sebenernya kalo dicermati, dasar cerita drama korea itu mainstream banget-para penggemar drama korea pasti tau. Drama korea sebenernya gak jauh-jauh kok dari plot tertentu, tapi mereka tetap bisa mengemasnya menjadi spektakuler.
Lalu, bolehkan para senias Indonesia belajar ke Korea?
Aku sih juga gak mungkin membiayai sineas Indonesia untuk belajar ke Korea, dan aku juga gak memaksa mereka untuk belajar tentang drama korea. Tapi, banyak lah pasti dari kita yang pingin sinetron Indonesia punya kualitas yang sama dengan drama di Korea. Aku pribadi pun pengin punya sinetron yang setiap hari rajin aku pantengin, bukan kah produk dalam negeri harus kita unggulkan? Hehe ;D
Cuma yang aku takutkan adalah, banyak dari antara kita yang tidak suka jika kualitas sinetron kita naik. Sorry to say, aku capek kalo harus mendengar pecinta Korea berteriak bahwa Indonesia hanya mampu menjiplak. Sama seperti tragedi Boyband dan Girlband waktu itu.
Apa sih yang salah dari itu? Karena mereka ke-korea-korea-an? Karena gaya mereka? Karena ada lagu yang mirip?
Kalo itu, memang ada benarnya sih.
Sadarkah kita? Bahwa kita pernah berteriak-teriak juga dengan angkuh sewaktu band-band melayu menjamur? Kita bilang mereka kampungan *maaf*. Kita tidak suka dengan gaya mereka. Dan saat muncul Boyband dan Girlband yang sesuai pangsa pasar saat ini, kita juga tetap mendengar teriakan-teriakan sinis. Terus, kita tidak boleh berkembang dan belajar dari trend luar yang lebih baik, gitu?
Yaa, mungkin pecinta korea tidak terima karena BB-BG Indonesia debut dengan kemampuan standar yang jauh dari BB-BG korea. Tapi, kalo mau lebih membuka mata dan rela mendengarkan sebentar saja, BB-BG Indo sekarang juga gak sejelek dulu kok. Beberapa waktu lalu, aku liat mereka udah gak lipsync lagi, bahkan ada yang nyanyi lagunya Suju-Marry You dengan bagus. See? Kita hanya perlu waktu bagi mereka menunjukkan kualitas.
Dan yang pasti, harus ada kerelaan untuk mengapresiasi usaha para seniman Indonesia. Walau para seniman mengadaptasi trend dari hal yang sangat kita gemari. Dalam hal ini, tentu saja pecinta korea.
Ayolah, pasti banyak dari antara kalian yang mau berteriak lantang untuk mencintai Indonesia. Pasti!
Kalo gitu, aku pribadi gak minta banyak kok. Cuma sedikit kerelaan aja untuk kita belajar dari tetangga sebelah itu. Toh, yang kita pelajari bukan hal yang buruk kan? Dan hal itu juga meningkatkan kualitas tontonan di Indonesia, Kalo kita punya kualitas, kita para generasi muda Indonesia juga akan punya tontonan yang baik dan bermutu. Dan itu, membuat Indonesia jadi lebih keren!! Hahaha :D
Aku punya salah satu kutipan yang bagus dari komik Conan, kurang lebih itu berbunyi begini “Saat kamu menyukai segala sesuatu dengan berlebihan, kamu punya potensi untuk membenci hal itu lebih besar daripada orang biasa.” Kenyataannya adalah, saat kita menyukai hal lain, potensi negara lain, kita sekonyong-konyong meng-underestimate kemampuan negara kita sendiri.
Padahal, saat, mungkin saja suatu hari, kita jadi sangat membenci Korea kita mau balik kemana lagi kalo enggak ke Indonesia? Percayalah, seburuk apapun negaramu ini, kamu pasti akan kembali ke sini. So, just give a little trust to your dangerously beatidul country, Indonesia.
Saya golongan optimis! Dan berhubung kemaren abis Sumpah Pemuda, saya pemudi Indonesia yakin bahwa Indonesia juga punya potensi yang besar untuk menjadi trendsetter seperti Korea!!! Uyeeeee!! ^_^
Keep spirit and love your dangerously beatiful Indonesiaaa! :*

*tulisan ini terlahir karena inspirasi dari prinsip komunikasi yang digabungkan dengan lagu-lagu manis dari soundtrack Rooftop Prince. Hahaha, saking selonya ini gaaaess :p Oh iya, juga tidak bermaksud menyinggung siapapun,hanya kegalauan sajaaa :) *

Jumat, 26 Oktober 2012

Kunamai lengkingan keegoisan!




Pagi ini, karena libur, seperti biasa bunda ngajak aku ke pasar. Pasar yang gak jauh dari rumah, Pasar Mlati. Pas mau pulang, sebuah kejadian kecil bener-bener buat aku sedikit emosi dan semakin mensyukuri keputusanku untuk enggak sering-sering menggunakan klakson. FYI, Pasar Mlati itu terletak di Jalan Magelang. Kalo ada yang tau Makam Wahidin, naah ntu pasar ada disebrang makam. Pasarnya terletak di sisi-sisi jalan, yang notabene juga sebuah perempatan dan ada pabrik gak jauh dari perempatan, juga beberapa perumahan besar yang menjadikan jalan itu sebagai jalan utama.
So, bisa bayangkan betapa riweuhnya jalan yang satu itu? Dan waktu aku mau pulang, kena macet yang udah jadi hal biasa dipasar itu, ada satu mobil yang dengan anarkisnya mencet klakson sampe bikin telinga pengeng. Aku sebeeeeeeeeeell banget! Aku merasa pengendara mobil itu adalah orang rese, rese banget! Ini membuat aku semakin sebel dan males pake klakson.
      Aku punya klakson kok, malah suaranya masih super sekalee. Jadi aku jarang pake klakson bukan karena aku gak punya atau klaksonku gak bisa bunyi, tapi karena aku gak mau. Pertama karena aku kagetan, kalo denger ada klakson aja aku langsung kaget. Kedua, aku bisa bayangin kalo orang lain yang sama kagetannya kaya aku di-klakson-in, pasti yaa begitu rasanya. Yang ketiga, aku merasa kalo klakson adalah wujud kearoganan pengendara.
Bisa kah banyangkan, kita yang berkendara dengan mesin yang bisa ngebut dan melaju cepat ini masih aja merasa kurang merajai jalan jadi seenaknya maen klakson. Tapi, gimana dengan bapak-bapak penarik becak yang jangankan untuk ngebut, klaksonpun gak ada, Cuma bisa kring-kring lirih. Gimana dengan ibu-ibu yang naik onthel habis jualan dipasar dan masih bawa belanjaan? Gimana dengan anak-anak yang naek sepeda buat berangkat ke sekolah?
Karena takut terlambat? Okee, aku juga sering in rush dijalan karena takut telat ngampus. Tapi, semua orang yang ada dijalan itu juga merasakan hal yang sama. Telat ke kampus, ke kantor, ke sekolah, kita semua sama kan?
Merasa tersiksa dengan panasnya matahari dan polusi? Helllooow, semua yang ada dijalan itu juga sama kaliik! Ngerasain panas dan asap knalpot yang sama.
Terus kenapa kita harus dulu-duluan? Kita semua punya tujuan yang sama kok. Disatu sisi aku juga gak bisa boong kalo aku sebel di bangdjo, apalagi kalo dobel kena lampu merah, jadi suka selap-selip gitu. Aku merasa wajar kalo yang punya mobil itu nglakson karena takut mobil baret.
Tapi, kalo mobil yang jelas-jelas bisa ngeliat, di depan aja gak bisa gerak karena saking crowded-nya masih nglakson? Itu aku benci. Semakin benci lagi kalo misal dijalan macet, ada pengendara sepeda yang ada didepan mobil itu juga diklakson. Super-duper benci sekali adalah saat pengendara sepeda, mau bapak-ibu-atau-anak, jalan pelan di depan mobil, diklakson, bapak-bapak becak atau penjual minuman dingin yang pake gerobak lewat juga diklakson. Entah gimana lagi ngejelasin rasa sebel aku, sampe mau nangis rasanya :’(
Itulah kenapa aku bilang klakson adalah wujud keegoisan! Para pemilik mobil yang mapan itu, tidak bisakah sedikit membagi kebahagiaan? Tidak bisakah sedikit saja mengalah untuk para pesepada itu untuk juga ikut merasakan kepemilikan atas jalan yang mereka lalui? Para pemilik mobil yang tidak ikut merasakan panas matahari menyengat kepala pengendara sepada dan juga motor, untuk rela mempersilahkan mereka jalan duluan? Toh, taruhan, yang naik mobil akan jauh lebih cepat sampai dibanding pesepeda.
Tidak bisakah untuk sedikit lebih sabar? Janganlah terlalu egois.. Hanya dengan paling tidak, tidak seenaknya membunyikan klakson atau memberi kesempatan para pesepeda untuk nyaman di jalan.
Oh please, jangan merutuki kemacetan! Mau tidak mau kita harus menyadari, bahwa keegoisan kita untuk tidak menikmati menggenjot sepeda atau berdesakan dan panas-panas di bis lah yang membuat jalanan penuh. Jangan bilang ini salah pemerintah karena transportasi masal yang gak diurus atau ekspansi perusahaan asing, mulailah dengan menyadari diri kita sendiri! Mulailah dengan memahami keegoisan kita akan kebutuhan kita. Juga mulailah untuk membayangkan bagaimana rasanya menjadi para pesepeda yang selalu dianggap salah saat dijalanan, bayangkan juga kalo kita tidak mampu membeli motor atau mobil dan berakhir dengan sepeda.
Aku tidak memungkiri kalo klakson penting juga, aku tau itu. Tapi, dengan kenyataan yang aku sebutkan tadi, aku pribadi dengan keegoisanku menamai bunyi klakson sebagai teriakan keegoisan. Maaf jika ada yang tersinggung, tapi ini namanya udah sebel banget gaes, hahaha :D Lalu, bagaimana kalian menamai bunyi klakson kalian? Itu terserah kalian :)
Just patient and be a good rider, gaess! ;)


Gambar diambil dari Google.

Senin, 15 Oktober 2012

Wasting Time with Quality Chit-Chat :')


Hari ini, entah berapa jam aku habiskan untuk ngobrol ngalor-ngidul.
Kenapa aku betah ngobrol? Pertama karena aku cerewet, kedua karena aku suka ngomong, ketiga karena aku gak kuat diem lama,hahaha :D kesimpulannya? Yaa begitulah..

Sebenernya, tadi nunggu seseorang untuk konfirmasi masalah jadi ketemu atau enggak. Karena nanggung dan males pulang, akhirnya ngobrol berdua didepan pos satpam. Ditemani mendung hitam, sayup-sayup percakapan sinetron ditivi, juga semilir angin yang bikin masuk angin, berdua bareng MbakSist ngobrol apa aja yang bisa dibahas.

Awalnya Cuma soal acara yang lagi disiapin sama angkatan, nyambung cerita tentang temen, berlanjut ke ‘keheranan’ MbakSist karena jarang komunikasi sama orangtua, dan berakhir ke masalah ‘baca-membaca’ hati si MbakSist. Ada bagian juga aku mendapat kehormatan karena MbakSist memberikan compliment yang sangat indah buatku *Makasi MbakSist :* *

Yaa, kadang biasa aja. Terlalu biasa malah apa yang kita obrolin. Hemm, gak mutu? Mungkin saja. Tapi buat aku enggak. Aku suka menghabiskan waktu untuk bercerita, karena ada banyak poin yang sebenernya bisa kita dapat. Secara personal, semakin dekat dengan MbakSist, tentu saja. Tapi, disisi lain, aku semakin memahami bagaimana aku harus berhadapan dengan MbakSist, juga semakin memperbesar perspektifku tentang suatu masalah atau seseorang dari tanggapan MbakSist. Hal kecil yang berarti, buatku.

Setelah berjam-jam ngobrol sama MbakSist, rombongan Jogingers datang sodara-sodara. Dengan baju yang sebenernya nanggung basahnya, tapi langsung teriak-teriak ngajak makan.

Hla terus joging-nya fungsinya apa dong? Wong, selesai joging langsung makan kok -________- ckckck. Cuma berhubung aku juga kelaperan, ikut aja deh sama geng Jogingers ini,hahaha :D

Setelah melalui perdebatan alot juga penjurian yang tidak mudah, diputuskan lah sebuah tempat. Muter-muter doang sih, soalnya jatuhnya ketempat itu juga. Hahhaha, kebiasaan emang! :P

Awalnya kami memilih duduk beralaskan tikar dan beratapkan langit yang sedikit kelap-kelip karena petir. Rada serem, tapi tetep so sweet kayak FTV ;)

Memulai pembicaraan itu, biasanya memang diawali dengan makan. Dan setelah perut kenyang, pembicaraan apapun bisa kita lakukan. Yaa, kembali chit-chat. Chit-chat tentang apa saja.

Okee, memang aku yang membuka masalahnya disini.
Sedikit memaparkan kegalauan hati gitu deh. Pengen denger gimana tanggepan mereka. Supaya, kembali lagi, memperbesar perspektifku tentang suatu masalah. Juga menjelaskan pada mereka apa yang aku risaukan. Aku hanya ingin berbagi, aku hanya ingin punya sedikit kenangan tentang mereka. Menghabiskan waktu bersama, saling mendengarkan, menghargai pendapat orang, menilik masalah lebih dalam dan melihat dari berbagai sisi, mencari solusi bersama.

Buatku, ngobrol adalah mencuri momen paling legal, selain memotret. Rasanya, selalu ada sensasi lain yang bisa aku bawa pulang. Ada senyum, ada tawa, ada gurauan, ada kerutan di kening, ada rasa tersinggung, meluapkan kekecewaan, kelegaan. Bayangkan, itu adalah momen paling komplit yang bisa kita temukan. Dua sisi emosi dalam satu bahasan. Ada kenangan, juga pembelajaran.

Semakin lama, aku semakin bisa memaknai apa manfaat ngobrol bagiku.
Dan apa manfaatnya bagiku? Ada banyak. Banyak banget banget banget pake banget! :D

Ngobrol yang baik tentu saja tergantung bahan obrolan apa yang kita ambil. Bukan berarti harus berisi tentang politik, ekonomi atau update info terbaru. Ngobrol yang berkualitas adalah bagaimana kita memaparkan sebuah kalimat untuk kita bahas dan selami bersama. Okee ini sedikit berat, tapi saat satu kalimat itu bisa menciptakan banyak sudut pandang dan pertanyaan yang lain, ada sebuah kualitas didalamnya.

Setelah berjam-jam ngobrol hari ini, aku membawa banyak hal. Ada banyak hal keren dan menakjubkan yang bisa aku temukan hanya dari sekedar chit-chat.

Ngobrol, bukan hanya sekedar saling mendengarkan, didengarkan, memaparkan dan merespon. Bukan hanya sekedar tertawa, bercanda, melempar tisu atau memukul gemas. Apapun bahasan atau topik obrolan yang kita lakukan, akan ada sesuatu hal yang bisa kita renungkan dan pikirkan.

“Membuang” waktuku untuk ngobrol bersama teman-temanku atau siapapun itu, buatku adalah sebuah hal tentang melihat, memperhatikan, membaca dan memahami. Melihat lebih jauh, memperhatikan lebih teliti, membaca lebih jelas dan memahami lebih dalam. J

Have a quality chit-chat, gaeeess J

Ps: Ngobrol yang baik juga merupakan ngobrol tanpa keautisan didalamnya. Tidak ada ngobrol yang baik saat satu kelompok dalam satu meja ngobrol secara lisan tapi juga bertelepati dengan HP ditangan,hahaha.. Iya kan MbakSist? ;)


Minggu, 14 Oktober 2012

"Sabar aja deh, menikmati waktu.."


"Waaa, mesin cucinya lama bangeeett! Sabar aja deh, menikmati waktu.."

Gak sengaja waktu nyuci piring dan pembagian lotre mandi tadi pagi, kata-kata itu diucapin sama Dian, adekku. Kebetulan lagi giliran dia nih nyucu baju dan ngejemur sekalian. Berhubung pengen cepetan mandi, jadi merutuki deh mesin cuci yang lama banget menggiling baju -______-

Sabar aja dan menikmati waktu? Sekilas hal ini biasa aja, tapi pernahkah kita benar-benar sabar dan menikmati waktu? Bisa kah kita seperti baju yang gak pernah ngomel atau merutuki gilingan mesin cuci?

Baju yaa? Kenapa bisa baju? Karena baju bisa menikmati waktunya dengan sabar.
Bayangin aja, baju setelah kita pakai pasti kena butiran debu, tetesan keringat, belom lagi paparan sinar matahari yang punya UV. Ditambah kalo kita main pasir, lumpur,kena noda saus, susu. Ckck, kasian banget kan?
Deterjen jaman sekarang memang punya pelembut pakaian dan bisa menghilangkan noda dengan mudah, bahkan gak bikin apek pula. Tapi, bagaimana bisa baju menikmati pelayanan dari deterjen saat kita mencuci? Orang kita nyucinya aja sangat brutal. Dikucek-kucek, disikat-sikat, diremas-remas, digiling-giling juga kalo kita pake mesin cuci. Udah kena guyuran air dingin berkali-kali, langsung dengan teganya kita menjemur baju kita dibawah sinar matahari. Selama setengah hari!
Baru diangkat setelah kita yakin kering, bahkan saking lamanya kadang bisa menciut. Pernah kah kita bisa sabar dan gak ngedumel kalo kena sinar matahari? Cuma 10 menit aja udah teriak-teriak, hla ini si baju setengah hari sendiri berteman dengan matahari, ditambah lagi setrika panas yang siap menerjang tubuh si baju malang ini..

Cukuplah hanya itu perjuangan baju? Enggak!
Yang paling parah, kalo baju udah jelek atau kekecilan, baju kita suka sering buat lap sodara-sodara.. Bahkan juga keset didepan kamar mandi. Merana banget gak tuh nasib baju?

Lalu dimana baju bisa menikmati waktunya?
Baju menikmati waktunya saat digiling dimesin cuci, mungkin hal ini semacam gelitikan tersendiri baginya. Juga ujian untuk bertahan agar bisa bersih dan kembali dipakai sang pemilik.. Kebanggaan saat dia melihat senyum sang tuan melihat dirinya bersih kembali.
Baju juga menikmati waktunya dengan berteman dengan matahari. Menikmati sinarnya sebagai teman yang membantunya meretas air disetiap seratnya. Baju selalu menikmati panas itu, menikmati panas matahari selama masih bisa merasakannya. Kadang, tidak ada rasa syukur kita karena masih bisa merasakan sinar matahari.
Baju menikmati waktunya dengan sabar, bahkan juga tetap sabar saat kita mengalihfungsikan dirinya menjadi lap atau keset.

Baju bisa menikmati setiap prosesnya, menikmati setiap cobaan dengan sabar dan selalu bertahan untuk selalu bisa digunakan. Tidak peduli berapa banyak proses menyakitkan yang harus ia lalui..
Dari baju yang menempel erat dibadan kita ini, harusnya kita belajar. Menikmati waktu dan bersabar, juga keiklasan untuk terus melalui proses itu karena ada kebanggan saat kita dengan bangga dan senyum mematut diri didepan cermin karena baju yang kita gunakan.. :)

gambar diambil dari Google

Sabtu, 13 Oktober 2012

New Media, Kekuatan Kita, Pergerakan Kita



Di era yang serba digital ini, berbagai macam new media pasti sudah melekat kuat pada diri setiap pribadi muda di Indonesia. Twitter, Facebook, Blog adalah beberapa new media yang selalu dikunjungi anak muda setiap harinya. Bahkan, bisa dikatakan bahwa new media ini mengambil alih peran personal dalam kehidupan pribadi. Tak perlu lagi sahabat atau teman untuk berbagi keluh kesan, cukup update status dengan 140 karakter atau blogging dengan narasi kejenuhan yang dialami sepanjang hari. Hal ini yang membuat new media hanya sekedar menjadi “tong sampah” atau tempat berbagi kegalauan. Apakah hanya itu saja peran yang dapat kita ambil dari new media? Apakah anak muda hanya menggunakan new media sebagai tempat curhat, adakah pergerakan yang diawali dari new media?
            New media adalah media yang berbasis digital dan bukan lagi media berbasis kertas. Peran new media bagi kaum muda saat ini sebenarnya ada bermacam-macam. Ada berbagai kemudahan memperbaharui informasi dengan ketikan jari. Berbagai portal berita  memperbaharui informasinya melalui twitter, ada juga kolom promosi bagi anak muda untuk mengembangkan bisnisnya. Kemudahan ini tentunya bisa kita manfaatkan lebih dari sekedar curhat.
            Familiarkah dengan nama Alanda Kariza, Iman Usman, Diana Rikasari, Pandji Pragiwaksono, atau Raditya Dika? Nama-nama anak muda inilah yang memanfaatkan new media sebagai tempat untuk menyebarkan young movement. Bila dilihat lebih jauh, mereka juga memulai aksinya dengan curhatan. Ya, anak muda memang tidak lepas dari keinginan untuk membagikan apa yang mereka rasakan, dengan bahasa twitter banyak anak muda meng-update statusnya dengan #semestaharustahu. Namun, nama-nama ini memanfaatkan new media tidak hanya sekedar semesta untuk tahu, tapi juga membuat semesta belajar dari apa yang mereka lihat dan rasakan. Kemudahan akses new media mereka kemas sebagai tempat kritik dan berkeluh kesah yang membangun tapi tidak menggurui.
            Alanda Kariza adalah gadis kelahiran Jakarta, 23 Februari 1991. Alanda pernah menjadi trending topic dan menyedot perhatian publik sejak ia berceloteh polos tentang kerisauan hatinya karena sang Ibu terjerat kasus Century. Ia bercerita tentang rasa tidak terima yang ia rasakan atas tuduhan dan tuntutan hukuman bagi ibunya. 10 tahun penjara dan 10 milyar rupiah, bagi Alanda hukuman itu sangat tidak adil. Apalagi jika harus dibandingkan dengan tuntutan lain atas kasus yang berjudul sama, penggelapan uang. Dengan gamblang Alanda memaparkan sedikit ketidakpercayaan pada Indonesia. Negara yang dulu ia percaya sebagai negara berlandaskan hukum kini membuatnya kecewa.
            Alanda Kariza adalah pencetus kegiatan Indonesian Youth Conference. Kegiatan ini ia perjuangkan dan dapat dilaksanakan sejak 2010. Indonesia Youth Conference adalah kegiatan yang mengumpulkan 33 anak muda dari seluruh Indonesia untuk berbagi masalah dan ide juga melakukan kegiatan yang bisa meyakinkan banyak orang bahwa suara anak muda harus didengar dan ditanggapi. Hal yang sama juga dilakukan oleh Muhammad Iman Usman. Iman juga membuat sebuah pergerakan besar yang membuatnya mendapat penghargaan Microsoft Bloggership Termuda 2011 karena blognya yang menginspirasi 32ribu anak muda. Tidak hanya satu penghargaan, masih banyak penghargaan lain yang datang padanya. Dengan blog-nya Indonesia Future Leaders, Iman membangun sebuah organisasi kepemudaan non-profit yang bertujuan membangun kompetensi dan kemampuan anak muda untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial yang ada di Indonesia.
            Berbeda lagi dengan Diana Rikasari. Diana Rikasari memang tidak menyumbangkan pikirannya melalui kata-kata yang membangun, Diana Rikasari menunjukkan eksistensinya dengan passion-nya dalam bidang fashion. Para Fashion Blogger pasti mengenal nama ini. Diana memang menyukai fashion, menulis dan fotografi, itu sebabnya dia memilih blog untuk berekspresi. Melalui blog lah dia menunjukkan potensinya dalam mix and match pakaian. Dengan berawal hanya memajang hasil rancangan sendiri, membuat beberapa clothing line tertarik padanya. Tidak hanya bisa berbisnis, beberapa majalah juga tertarik memakainya sebagai fashion stylish. Tidak hanya itu, karena keberaniannya berekspresi Diana juga mendapat penghargaan sebagai  digital ambassador PTC 2011. Dengan penghargaan ini, Diana adalah wakil sosok muda yang sukses dalam dunia kreatif dan juga media digital.
            Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono sudah bukan nama yang asing lagi. Raditya Dika sebagai penulis kocak yang menelurkan banyak buku konyol ini terkenal sebagai salah satu anak muda yang menghidupkan kembali stand-up comedy di Indonesia. Tidak jauh berbeda dengan Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono juga sudah sering kita lihat keberadaannya. Pandji adalah penyiar radio juga penggiat stand-up comedy. Apa yang mereka lakukan dengan new media? Raditya Dika aktif dengan akun twitter-nya dan juga aktif mengutarakan pendapatnya yang selalu dipenuhi banyolan khas, sedangkan Pandji adalah blogger juga penulis beberapa buku yang mengangkat rasa kecintaan dan kepedulian pada Indonesia. Dua anak muda ini menunjukkan eksistensi melalui new media, mengkritisi suatu hal dan dipandang dengan perspektif yang berbeda dan diuatarakan lewat new media. Tentu saja dengan sangat berkualitas.
            Satu lagi kekuatan anak muda yang kadang tidak kita sadari keberadaannya. Ingatkah dengan #IndonesiaUnite? #IndonesiaUnite adalah gelombang baru yang muncul untuk merebut trending topic atas meledaknya bom di J.W Marriot dan Ritz Carlton. Dengan salah satu usaha dari Pandji Pragiwaksono yang memulai tweetpositif dan tidak mengumbar ketakutan, ratusan bahkan ribuan anak muda di Indonesia mulai bergerak. Ribuan pengguna twitterIndonesia bergerak untuk menyebar semangat positif dengan akhiran #IndonesiaUnite dan merebut status trending topic pemboman yang terjadi. Usaha sepele ini merupakan langkah efektif untuk menunjukkan keberadaan Indonesia, semangat pantang mundur yang tidak hilang dari Indonesia walau ada bom sekalipun, dan seluruh dunia membacanya. Tak perlu bom untuk membuat sebuah gerakan, masih ingatkah saat kita PPSMB PALAPA? Kita adalah salah satu penggerak young movement di new media. Tanpa kita sadari, kita adalah oknum new mediayang berusaha menyatukan Sabang sampai Merauke dengan #Palapa. Memang tidak lama, tapi dengan sempatnya menjadi trending topic dengan #Palapa dan berkenalan dengan teman baru dari Sabang sampai Merauke, usaha isidental ini cukup menunjukkan bahwa kita mampu memanfaatkan new media dengan lebih positif.
            New media adalah kesempatan bagi kita. Kemudahan ini adalah akses bagi kita untuk menunjukkan eksistensi kita. Dengan karya positif, dengan bisnis yang menjual, dengan gerakan persatuan atau apapun. Antusiasme pengguna new media adalah massa yang mampu melakukan gerakan masal yang menakjubkan. New media adalah sarana kita untuk berekspresi dan melakukan perubahan, juga kekuatan kita sebagai anak muda.

Daftar Pustaka
Pragiwaksono, Pandji. 2011. Nasional.Is.Me. Bentang:Yogyakarta

Alanda Kariza. Ibu, 10 tahun penjara, 10 milyar rupiah. 08 Februari 2011. http://alandakariza.com/ibu/

Fatamorgana. Curhat Alanda Kariza Jadi Trending Topic. 10 Februari 2011. http://amriawan.blogspot.com/2011/02/curhat-alanda-kariza-jadi-trending.html

Indonesian Youth Conference. http://indonesianyouthconference.org/aboutus/the-story/. Diunduh 13 Oktober 2012, 16.35.

IndonesiaProud. Muhamad Iman Usman: Pendiri Indonesian Future Leaders, Penerima Youth Achiever Recognition Award dari PBB. 13 Mei 2011. http://indonesiaproud.wordpress.com/2011/05/13/muhamad-iman-usman-pendiri-indonesian-future-leaders-penerima-youth-achiever-recognition-award-dari-pbb/

Indonesia Future Leader. http://indonesianfutureleaders.org/. Diunduh 13 Oktober 2012, 17.01.

Giewahyudi. Kartini 2011, Habis Ngeblog Terbitlah Tenar. 19 April 2011. http://giewahyudi.com/kartini-2011-habis-ngeblog-terbitlah-tenar/

Kompas.Com. Diana Rikasari: Dari Fashion Blogger Jadi Pengusaha. 9 April 2011. http://female.kompas.com/read/2011/04/09/07525542/Diana.Rikasari.Dari.Fashion.Blogger.Jadi.Pengusaha

 


Senin, 08 Oktober 2012

Beginilah cara kami merayakannya, kebahagiaan seharga sepasang sandal :)



Haloo!!
Perkenalkan dua adik baru kami. Kasela dan Donal-entah gimana cara nulisnya,hehe
Kami baru saja bertemu dengan mereka, tapi tiba-tiba pula kami jatuh cinta pada mereka. Juga nyesek dengan segala tingkah polah yang mereka lakukan. bukan tentang kebrutalan mereka, tapi tentang kesahajaan mereka.
Cerita awalnya, kami sedang meratapi nasib kami. Duduk-duduk dengan sedikit rasa sakit hati di 0km. Lalu, adik baru kami ini mendekati kami, Donal mengenakan topeng ksatria baja hitam dari kertas dan Kasela yang asik menclok di pager. Donal seperti biasa menengadahkan tangan, dan Pepi dengan iseng menyuruhnya tertawa seperti Pahlawan Bertopeng-nya Shinchan sebelum memberi uang. Ditambah lagi, celetukan Intan “tapi ketawanya kaya Spongebob.” Dari situlah awal kedekatan kami.
Kami bernyanyi bersama lagu kebangsaan Ngamenikasi. Yaa, lagu-lagu daerah yang sebagian besar bisa mereka nyanyikan. Kami mulai membuat kerusuhan,hahaha :D Sepertinya ini hal yang wajib kami banggakan, doyan bikin kerusuhan..
Sambil bernyanyi, kami bertanya tentang asal usul mereka. Tentang orang tua, rumah, sekolah mereka, yaa standar lah. Tapi yang standar itu yang paling menohok. Pas kena hati! Apalagi pake lagu Bundasama Ayah yang lirih kami nyanyikan. Kurang syahdu apa coba kami ini?? Ckckck
Kedua adik kami ini punya latar belakang yang berbeda. Tapi, aku gak gitu dong sih. Yang jelas, kami membicarakan tentang pendidikan. Ironisme pendidikan di Kota Pendidikan. Intan bilang “Kami ngamen lo Dek, tapi kami juga sekolah.” Kalimat ini kami buat sedekat mungkin dengan mereka, se-real mungkin dengan kenyataan yang ada di sekitar mereka. Bahwa kami juga ngamen, tapi kami tidak meninggalkan sekolah.
Sebuah tato non permanen-murahan-yang-suka-jadi-hadiah-permen-karet di tangan Donal juga menciptakan sensasi tersendiri buatku. Lagi-lagi, suara Intan yang muncul, “Percaya deh, kalo mau keluar negeri dengan sekolah kalian bisa keluar negeri!”
Lugas! Tapi, pernyataan itu cukup menohok. Apakah kami yang sekolah tinggi ini, masih percaya dengan hal seperti itu? Apakah kami yang punya jalan lurus untuk sekolah ini bisa memasang mimpi itu? Entah lah, aku pribadi pun masih menimbang-nimbang besok bakal kuliah pagi atau cukup dengan hanya finger print? Apalagi kalo harus ditanya “punya mimpi apa?”
Kami pun bergerak. Dengan hasil ngamen kami yang gak seberapa, kami mengajak kedua adik kami ini makan. Awalnya sih mau sate, tapi? Errrr, enggak aja deh! Terlalu.. :3
Kali ini, Donal dan Kasela yang menentukan tempat dimana mereka akan makan. Kita mah ayuk-ayuk aja. Daaaaaaaann! Tebak apa yang terjadi? Serangan jantung meeenn kita meeenn! Sumpaaah, ini dua anak kaya gak sayang nyawa, nyebrang seenaknya. Berasa kaya die aje yang punya jalan. Gileee deh, super duper stres kami liat gaya nyebrang mereka. Kemana-mana mereka jalan, nyebrangnya selalu bikin kami jejeritan. Yaiyaalah, nyawa mereka buat nyebrang kayanya lebih banyak dari SKS kami deh.. Hufftt! Yang lucu lagi nih yaa, Si Donal bebek *ups* waktu makan kan milih lele pedes nih. Spontan aku tanya, “Kamu gak takut pedes Dek?”. Lalu apa jawabannya gaeessss?? Aku lebih takut mati Mbak daripada pedes! Nah loo, lucu banget kan itu gaes?? Sampe pengen ketawa sambil mbanting becak tuh akuuuu -_______-
Setelah makan yang pake sesi lari-larian dan si Kasela ngumpet di becak orang, kami foto-foto gitu deh gaess! Setelah sesi tohok-menohok hati, kami ada sesi seneng-seneng dikit lah. Punya foto kenangan di deket alun-alun sama adek bandel kami ini. Seneng banget rasanya. Secara tidak langsung, kami juga belajar mengenal grup ngamenikasi kami. Si Pepi yang cukup kebapakan, dan Om Try yang cukup sabar lah karena ditabok pantatnya,hahaha :D
Dan, kayanya sesi selanjutnya adalah perpisahan deh. Karena kami berjalan kembali kedepan benteng. Yaa, tempat kami pertama bertemu juga tempat kami akan berpisah! Eitss, tapi tunggu dulu. Ternyata adik kami ini berbaik hati karena mau mengantar kami sampe ketempat kami parkir motor. Ternyata disinilah sesi perpisahan dan sesi tohok-menohok hati yang sebenarnya. Si Mami Putri dan Om Try kabur sebentar beli sandal. Donal sama Kasela memang gak pake sendal tadi. Dan airmata menetes begitu saja liat mereka sangat antusias menerima pemberian kami dengan pesan jangan sampe hilang tentunya. Hanya sepasang sandal gaes. Sandal yang saking biasanya bisa kita lempar-lempar seenaknya.
Kami bertahan cukup lama disana. Selain asik bernyanyi lagu penutup Banana juga Up and Down, karena bingung bagaimana mengembalikan mereka berdua. Donal memang punya rumah di sekitar Kali Code Kotabaru, tapi Kasela dengan lirih menjawab “Sulit Mbak, bilang bakal tidur dimana.”
Oh Tuhaaaaaaann! Gimana gak kejer denger anak sekecil itu ngomong kaya gitu? Gimana gak syok dan merasa super-duper bersalah sama rumah yang Cuma dipake buat numpang tidur, makan dan mandi? God, apa yang udah aku lakuin selama 17,5 tahun hidupku? Apakah aku udah pernah bersyukur punya rumah yang nyaman? Sepertinya belum. L
Kami cukup bingung disitu dan aku cukup berurai airmata. Mami Putri berusaha mencarikan tempat untuk Kasela, tapi nihil. Karena kejaran waktu, kami terpaksa berencana menurunkan Kasela di Tugu. Berat memang, tapi mau gimana lagi? Kami mengatar Donal ke rumahnya dan ternyata Kasela juga ikut turun.
Yaa berpisahlah kami, perpisahan yang sesungguhnya. Semoga kami bisa bertemu mereka lagi. Tepatnya, kami akan menepati janji kami untuk main dan mengajak mereka ke salah satu sanggar yang diurus kakak angkatan kami. Kami berjanji akan datang lagi, tunggu kami yaaa J
Oh iyaa, pernahkah kalian merasa sangat bahagia hanya dengan naik motor? Mungkin saking seringnya, kita jadi tidak bisa merasakan kebahagiaan itu. Tapi, dari kedua adik ini aku belajar, bahwa hanya dengan mengendarai motor ada sebuah kebahagiaan didalamnya. Nyesek rasanya melihat mereka tertawa lepas diantara deru motor dan tiupan angin, sedangkan kami hanya bisa menggerutu dan misuh dengan kemacetan lalu lintas. Belajar dari sisi yang berbeda lagi, Gaess..
Btw, selamat ulang tahun Jogjaaaa!! Maaf lah kalo rada telat,namanya juga manusia,hehe ;) Semoga tetap berhati nyaman yaa, dan berbaik hatilah pada dua adik baru kami ini. Terimakasi atas kesempatan hari ini, jadi kami bisa melakukan sedikit hal kecil untukmu di hari besarmu ini.
Terimakasih juga untuk Donal dan Kasela yang bersedia menghampiri kami. Terimakasih atas pelajaran besar yang kami dapat hari ini. Hari ini, semuanya lebih dari uang, dan tidak bisa dibayar dengan uang sebesar apapun. Jangan ilang yaa sandalnya. Besok kalo kami dateng, pokoknya kalian harus mandi! Gak peduli, kalian harus mandi dan pake sandal yang kita kasih,hahaha :’)
What a wonderful day! Sayangnya, belum bisa majang foto bareng nih.. Besok yaa kalo udah dapet fotonya, langsung deh aku pajang disini.

foto diambil dari Google



Minggu, 07 Oktober 2012

Bahasa Sejuta Umat


Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari musik. Saat bosan, kita membuka playlist HP kita dan mulai mendengarkan lagu. Saat marah datang, alunan musik lembut mengurangi emosi kita. Saat kita patah hati pun, sebuah lagu bisa membantu kita puas menangis sekaligus move on. Sewaktu kita didalam kamar mandi pun, sepi rasanya bila tidak sambil bernyanyi. Begitu banyak waktu yang kita luangkan untuk menikmati musik juga bernyanyi. Musik menjadi salah satu hal yang penting. Musik sebagai sarana berkomunikasi.
Ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dijelaskan begitu saja hanya lewat kata-kata, ada banyak hal yang ingin disampaikan. Itulah, salah satu kegunaan musik ada di dunia ini. Mengungkapkan apa yang tidak cukup diungkapkan kata. Musik sendiri adalah gabungan beberapa elemen seperti irama, lagu, dan keharmonisan terutama dari alat-alat musik atau pita suara manusia. Dalam perkembangannya, musik memiliki banyak aliran dan penikmatnya sendiri, tapi semua memiliki tujuan yang sama, mengkomunikasikan perasaan.
Sebagai sarana komunikasi, musik memiliki cara sendiri untuk berkomunikasi. Ingatkah lagu Nina Bobo yang kita kenal sebagai lagu pengantar tidur? Nina Bobo menjadi salah satu media komunikasi yang menghantarkan kita memasuki alam tidur. Nina Bobo atau lagu Lullaby lainnya menjadi komunikasi tersendiri antara orang tua dengan anaknya. Diantara kesibukan dan aktifitas orang tua yang tak terbatas, kadang membuat orangtua lupa berkomunikasi dengan anaknya. Dengan menyempatkan sebuah lagu penghantar tidur lah, orang tua berkomunikasi secara personal. Disinilah musik berfungsi sebagai komunikasi antara anak dan orang tua. Komunikasi dalam lagu ini yang kelak akan masuk dalam ingatan anak-anak tentang betapa orang tua sangat mencintai mereka.
Anak-anak tidak hanya mengenal musik sebagai bahasa saat akan tertidur. Dengan perkembangan dan riset yang terus berkembang saat ini, musik juga digunakan sebagai bahasa untuk berkomunikasi dengan janin. Banyak ibu sekarang yang mendengarkan musik kepada janinnya. Musik memang mampu merangsang otak sebelah kanan yang identik dengan kreatifitas, bahasa, perasaan, musik, dan imajinasi. Untuk anak yang sedang dalam perkembangan berbicara, musik juga bisa menjadi sebuah sarana berkomunikasi. Anak akan mudah mengingat kata dan menggunakan kata itu untuk berkomunikasi jika kita stimulasi dengan lagu. Anak akan lebih mudah mengingat kata yang bernada atau berirama.
Banyak perasaan yang juga bisa kita tuangkan lewat musik. Musik adalah pesan yang ingin disampaikan pada banyak orang. Walau kadang setiap orang punya intepretasi sendiri, tetapi, kehadiran musik bisa memperjelas perasaan kita akan sesuatu. Kita bisa sangat menikmati musik yang manis dan lembut saat kita jatuh cinta. Namun, akan berubah drastis saat kita patah hati atau kesepian. Musik juga bisa kita gunakan sebagai alat berbahasa untuk menggambarkan perasaan kita. Dengan lagu-lagu yang manis juga lirik yang romantis, orang akan dengan mudah mengetahui bahwa kita sedang jatuh cinta. Apapun lagu yang kita putar atau nyanyikan, bisa dengan mudah dinikmati banyak orang.
Oleh sebab itu, musik menjadi sarana berkomunikasi dengan bahasa universal. Tanpa harus memahami betul arti lagu yang dinyanyikan, saat kita menyukainya, kita bisa dengan mudah ikut bergoyang atau bergumam sesuai irama lagu tersebut. Melalui lagu, penyanyai lintas benua pun tetap bisa berdiri dalam satu panggung. Tidak peduli dengan ketidakmampuan berbahasa satu sama lain, musik dapat menyatukan perbedaan bahasa yang ada diantara mereka.
Kendala bahasa sudah bukan hal yang sulit lagi. Selain munculnya alat penterjemah, lagu juga bisa menjadi alat penterjemah paling efektif. Melalui lagu, dengan bahasa apapun, kita bisa ikut larut didalamnya. Ikut merasakan senang, bahagia, sedih, cinta dan semangat yang ada dalam lagu tersebut. Bahkan, musik juga bisa mewakili banyak kepentingan dan kejadian terbaru yang terjadi sebelumnya.
Masih segar diingatan kita saat pemilihan kepala daerah skala apapun, kita pasti akan mendengar jingle-jingle dari setiap kandidat. Jingle yang berisi visi-misi, program kerja atau keunggulan yang diangkat kandidat selalu diperdengarkan di televisi ataupun di radio. Melalu jingle itulah, proses berkomunikasi dapat dengan mudah dicerna banyak orang. Penyampaian program kerja yang komplek dan membosankan bisa dikemas menarik dan mudah dipahami.
            Musik atau lagu juga bisa kita ciptakan untuk aksi tertentu. Seperti aksi perdamaian, aksi cinta bumi, dan aksi-aksi lainnya. Bahkan, tidak jarang bencana apapun pasti akan diikuti sebuah lagu yang digunakan sebagai pengingat kejadian juga sarana untuk menggalang dana. Musik juga sudah bergerak sebagai sarana komunikasi untuk aksi sosial. Penggalangan dana kini sudah mulai dilaksanakan melalui konser-konser amal. Lagi-lagi, musik membuat semua orang ikut merasakan hal yang sama. Tidak perlu kesamaan bahasa atau wilayah, melalui musik kita dapat mengkomunikasikan apa yang terjadi dan menggerakan banyak hati.
            Musik sudah bukan lagi berbicara tentang hiburan atau keratifitas. Musik mewakili segala bahasa yang ada didunia ini. Musik menjadi hal yang penting karena bisa berkomunikasi dengan efektif. Hanya dengan sebait lirik dengan beberapa instrumen, setiap orang didunia bisa mengerti. Musik adalah bahasa, bahasa untuk berkomunikasi. Mewakili bahasa apapun dan pribadi manapun di dunia ini.

Daftar Pustaka

Twitter Mengguncang Indonesia


PS: Mbak, Mas, tumblr-nya Anggita Rimadani error, makanya bridging course-nya nitip di blog saya. Maaf yaa Mbak, Mas. Terimakasih :)

Twitter Mengguncang Indonesia
“Jack Dorsey, penemu Twitter.

Twitter berawal dari sesi brainstorming yang dilakukan oleh para petinggi perusahaan podcastingbernama Odeo, idea awal dari Dorsey adalah penggunaan jasa SMS untuk melakukan komunikasi dengan mereka yang berada dalam suatu kelompok kecil. Proyek ini kemudian diberi nama TWTTR, terinspirasi dari Flickr dan kependekan dari kode SMS Amerika yang terdiri dari 5karakter. Pihak pengembang awalnya mempertimbangkan penggunaan "10958" tapi berubah menjadi "40404" agar lebih praktis dalam mengingatnya. Proyek dimulai pada 21 Maret 2006, saat Dorsey mengirim pesan Twitter pertama yang berbunyi "just setting up my twttr"

Jack Dorsey sendiri mengatakan bahwa nama Twitter sangat cocok karena mampu mendefinisikan sebuah informasi singkat dan mirip dengan kicauan burung.

Prototypeawal Twitter digunakan hanya oleh karyawan Odeo dan pada 15 July 2006, versi umum diperkenalkan. Pada Oktober 2006, para anggota Odeo seperti Biz Stone, Evan Williams dan Dorsey membentuk perusahaan Obvious Corporation dan membeli Odeo, semua aset nya termasuk Odeo.com dan Twitter.com dari para investor dan pemegang saham. Pada April 2007, Twitter berkembang menjadi perusahaan mandiri.

Popularitas Twitter berawal dari festival South by Southwest. Pada kegiatan tersebut, penggunaan Twitter meningkat menjadi 60.000 tweets perhari. Steven Levy dari Newsweek mewartakan bahwa perusahaan Twitter dengan cerdik menempatkan 2 layar plasma berukuran 60" di ruang konverensi yang berfungsi untuk menampilkan pesan-pesan Twitter, akibatnya para peserta konferensi mendapatkan informasi akurat dari sesama pengguna, para pembicara juga menyinggung hal tersebut dan juga dukungan dari para blogger yang hadir.

Pesan Twitter pertama yang dikirimkan dari luar angkasa ditulis oleh Astronot Nasa, T.J. Creamer pada 22 Januari 2010, dan pada akhir November 2010, rata-rata updateharian sebanyak 12 pesan dikirimkan melalui account@NASA_Astronauts. “
(Sejarah Twitter. http://forum.viva.co.id/sejarah/207512-sejarah-twitter.html. Diakses pada 6 Oktober 2012 pukul 15:32)
Setelah era friendster kian tenggelam, maka hadir facebook untuk menggantikannya. Kini, facebook mulai tersaingi dengan adanya media jejaring baru yang dinamakan twitter. Twitter merupakan jejaring sosial yang memfasilitasi pengguna nya untuk menulis tentang apapun. Sekilas mirip dengan blog, namun bedanya ada pada jumlah karakter penulisan nya. Pada media blogging penggunanya bisa menuliskan sebanyak apapun mereka mau, tetapi di twitter terdapat batasan penulisan hanya 140 karakter. Untuk itu twitter disebut sebagai microblogging.
Cara menggunakan twitter sangat mudah dan terbilang simpel. Terdapat piliha reply, favorite, retweet, dan lain-lain. Suatu tweet (tulisan pengguna twitter) bisa dengan mudah ditujukan kepada pengguna lain dengan me-mention user lain yang ingin dituju. Mention bisa diibaratkan sebagai inbox SMS yang masuk yang dialamatkan dengan nomor handphone.
Akun twitter di masa kini sudah sangat beraneka ragam. Ada akun yang khusus membahas berita-berita actual, ada akun yang membahas kehidupan remaja, ada akun yang memberikann informasi kuliner, dan masih banyak lainnya. Pemilik akun twitter pun tidak hanya orang-orang biasa saja, kalangan artis serta para pejabat pun memiliikinya.
Bagi kebanyakan orang, twitter berperan sebagai media paling dekat yang bisa digunakan oleh ibaratnya para fans agar seolah-olah dekat dengan idola mereka. Mereka bisa bebas melakukan mention kepada idola atau pemerintah mereka secara langsung. Mereka bebas melakukan follow atau unfollow akun-akun twitter. Follow adalah istilah untuk memilih mengikuti update terbaru dari akun yang akan di-follow tersebut. Sedangkan unfollow adalah pilihan untuk menghentikan mengikuti update terbaru.
Twitter mulai menjajaki Indonesia pada tahun 2009 dan terus berkembang pesat pada 2010 hingga 2012 kini ini. “Twitter makin digemari dan mulai melesat antara tahun 2009 sampai tahun 2010. Sebanyak 100 juta user baru Twitter bergabung di tahun 2010. Salah satu perubahan dramatis yang terjadi adalah banyak user mulai menulis informasi profil pribadi mereka dengan mendetail, yaitu sampai 69%. Padahal sebelumnya tidak terlalu banyak yang menuliskannya.” (Fakta Menarik dalam Sejarah berdirinya Twitterhttp://fahrurrozihm.blogspot.com/2012/06/fakta-menarik-dalam-sejarah-berdirinya.html#ixzz28VReXCUw. Diakses pada 6 Oktober 2012 pukul 15:37)
Di era ini, twitter sangatlah booming terutama di Indonesia. Bagaimana tidak, fakta saja menunjukkan bahwa pengguna twitter paling banyak adalah dari Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan sering adanya TTWW (Trending Topic World Wide) yang menggunakan bahawa Indonesia. TTWW adalah istilah untuk topik utama yang sedang dibahas dalam tingkatan dunia di media twitter.

DAFTAR PUSTAKA
(AAn. Pengertian Twitter dan Cara Pendaftaran. http://bang-aan.blogspot.com/2010/01/pengertian-twitter-dan-cara-pendaftaran.html. Diakses pada 6 Oktober 2012 pukul 15:00)