Senin, 11 Maret 2013

Kreatifitas!


Biasanya Hari Senen dan Selasa, aku bisa nonton berita pagi. Kenapa Senen dan Selasa? Karena hari itu kuliah pagi, jadi bangun pagi, hahaha *ketauan males bangun pagi*
Dan tadi pagi aku juga mengikuti sebuah berita pagi seperti biasa. Kali ini tentang peredaran uang palsu yang ada disalah satu daerah di Jawa. Berita ini lumayan mencengangkan. Mengulik bagaimana peredaran dan produksi uang palsu di wilayah itu. Terlebih dengan kurang waspadanya masyarakat akan peredaran uang palsu, padahal warga di wilayah itu sudah paham betul ciri-ciri himbauan diraba, dilihat, diterawang dari BI. Tapi, tetap saja, uang palsu bisa mudah beredar di masyarakat.
Setelah berita yang cukup berat, acara berganti ke berita ringan yang tetap mencengangkan. Infotainment. Kali ini berjudul tentang, “kreatifitas Sule”. Banyak orang kenal Sule, bahkan Eyangku nge-fans berat sama dia. Sampe-sampe setiap malem channel tivi gak boleh diganti. Dan Infotainment pagi itu menceritakan bagaimana kreatifitas Sule dalam mengeksplor kemampuannnya. Tidak cukup hanya melawak dan berakting, Sule juga serius bernyanyi. Tidak tanggung-tanggung, kali ini ia bernyanyi bersama penyanyi impor dari Korea. Lagunya pun enggak tanggung-tanggung, lagu baru Sule itu tersedia dalam 5 bahasa. Indonesia, Korea, Inggris, Jawa dan Sunda. Gila kan? Walau tetap saja sedikit mencibir hal itu, tapi rasa salut jelas mengalahkan cibiran itu. Kreatifitas tiada batas!
Aku sendiri merasa dan mengakui bahwa harga sebuah kreatifitas sangat mahal. Dan kreatifitas memang tidak mengenal batas. Bahkan, aku bisa berkata, bahwa aku bisa bertahan sejauh ini karena hidup dari sebuah kreatifitas. Ada banyak hal yang aku lakukan yang menuntut sebuah kreatifitas dalam kepalaku. Termasuk menulis hal ini, yaa walau aku gak tau pasti apa tulisan ini termasuk tulisan kreatif atau bukan,hehe
Dua contoh diatas menurut aku merupakan sebuah hal yang terjadi karena adanya kreatifitas. Walau dua contoh diatas terpisah dalam kotak yang berbeda, tetep aja judulnya kreatif. Masalah lagu 5 bahasa Sule memang sebuah kreatifitas. Bagaimana Sule melihat selling point tersendiri dengan membuat lagu 5 bahasa dengan memasukan bahasa Korea dan penyanyi Korea yang jelas akan menarik ABG-ABG pecinta Korea. Sule dengan kreatiftasnya berusaha meraih peluang dengan banyaknya remaja yang jatuh cinta pada Korea. Paling tidak, lagu itu akan heboh dibicarakan banyak orang.
Masalah uang palsu, sejujurnya aku juga bisa melihat titik kreatif dari hal itu. Iya sih, peredaran uang palsu emang melanggar hukum, menggoyahkan perekonomian, merugikan banyak orang dan hal negatif yang lainnya. Tapi, bukan hal itu yang aku lihat. Ingatkan kalian waktu SD, guru kalian sudah sering berbicara tentang menjadi anak yang kreatif. Aku ingat betul, guruku bilang bahwa menjadi anak kreatif adalah mampu dan bisa menghasilkan barang sendiri. Tidak bergantung pada orang lain dan memenuhi kebutuhan barang kita. Coba cermati baik-baik, menurut aku teori kreatfitas itu sangat pas dengan masalah uang palsu tadi. Si makelar uang butuh uang, dan memang ada orang lain yang membutuhkan uang, dari situ si makelar melihat peluang untuk memenuhi kebutuhannya dan orang lain tentang uang. Maka itu, ia membuat uang palsu. Ini udah pas banget, mampu dan bisa menghasilakan barang yang dibutuhkan. Benerkan?
            Kreatifitas memang berbicara tentang creating dan melihat peluang. Seperti dua contoh diatas. Sule meng-create hal baru dalam permusikan Indonesia dan melihat peluang dari gemarnya remaja Indonesia akan Korea. Makelar uang juga meng-create lapangan pekerjaan baru dan melihat peluang kebutuhan uang masyarakat, yaa walau sekali lagi creating ini dalam hal yang negatif. Yang aku lihat adalah komitmen dan keberanian melangkah juga memulai dari hal diatas. Bahwa kreatifitas kita akan dilihat dan ditentukan dari seberapa berani kita berkomitmen untuk memulai dan melangkah. Bukan hanya sekedar berfikir jauh-matang-terkonsep. Sayangnya, sejauh ini hanya itu yang bisa aku lakukan. Kreatifitas sebatas berfikir membuat rancangan. Aku belum bisa memulai seperti mereka. Aku belum sepenuhnya menjadi manusia kreatif seperti mereka. Sayang sekali rasanya.
            Diluar hal positif atau negatif contoh diatas, aku tetap ingin seperti mereka. Ada aksi. Ada hal yang aku lakukan.
Setidaknya, kreatifitas mereka menghasilkan sebuah karya, enggak kaya aku yang hanya sebatas wacana..

PS: semoga tulisan yang aku buat dan mudah diakses banyak orang ini bisa menjadi tabokan untukku segera beraksi. Jadi, someday, aku bisa update soal kreatifitasku yg sudah menghasilkan karya. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar