Kamis, 23 Januari 2014

Kado Ulang Tahun: In Different Ways


Happy Birthday my girl, my best friend, my kind-hearted roommate, my always-rempong-with-so-many-rituals girl!!
Selamat datang di tahun 16! Gimana rasanya menjadi seseorang dengan umur 16 tahun?
Sengaja nih menuliskan kado ini setelah kamu melewati beberapa hari dalam 16 tahunmu, aku tidak ingin memberatkanmu dengan berbagai doa atau pesan. Aku ingin kamu menikmati dulu waktumu, hehe soalnya tahun-tahun ini kamu akan mulai banyak memikirkan berbagai hal. Lebih ribet, lebih dalam dan lebih galau lagi memikirkan tentang hidup, keluarga, sekolah, teman, kegiatan bahkan pacar. Pada tahun ini kamu akan memasuki fase galau dalam hidup. Mungkin bagian galau of life yang pertama.
Mungkin akan sedikit berat, karena kamu harus terbiasa dengan semesta dan keadaan yang memaksakan kamu untuk mulai memasuki dunia dewasa yang lebih cepat, lebih rumit lagi. Tapi, aku harap kamu mau menjalani fase ini. Tidak bersembunyi dalam zona nyaman dan hati-hati yang biasa kamu jalani. Fase ini, memang sebuah bagian dalam hidup yang harus kamu jalani karena kamu akan menjadi orang yang lebih baik dan siap untuk menghadapi fase lain dalam hidup.

Saat berumur seperti kamu dulu, saat itu aku adalah seorang Desti ganjen. Juga Desti yang nakal dan memberontak.
Kamu pasti ingat, aku sering berkaca sendiri didepan cermin, rajin menyisir rambut, dan mencoba berbagai gaya manis. Saat itu kamu hanya bisa berteriak, “Kamu gila yaa mbak? Ngaca terus!”. Namun, saat ini, sepertinya kamu sudah lebih berteman baik dengan sisir. Kamu juga sering senyum-senyum sendiri setelah merapikan rambut. Aku ingin membalas teriakanmu kala itu, tapi aku hanya bisa cemberut dan berkata, “Tuhkan, kamu belom ngerasain aja sih enaknya jadi cantik dan manis dicermin. Ketagihan deh sekarang.”
Aku benarkan? Kamu ketagihan berkaca sekarang?
Hahahaha, itu wajar. Itu memang salah satu pretelenhidup yang harus kamu lalui dalam fase ini.

Aku yang lain adalah aku yang nakal dan pemberontak.
Yang masih hingga sekarang. Masih suka main gak jelas, bahkan sekarang pulang hingga larut. Bangun siang dan malas-malasan, males mandi pula. Jarang mengikuti keinginan orang tua. Bebas semauku sendiri.
Kamu pasti ingat, bagaimana aku dulu memaksa masuk sekolah jauh, enggak mau berangkat naik bis, berantem memilih jurusan di sekolah dan kuliah dengan Ayah, bermain bersama teman, bahkan mengikuti kegiatan yang menyita banyak waktu. Saat itu, sebuah fase itu yang harus aku lalui.

Aku sering merasa terganggu saat kamu bilang, “Mbak enak, gak perlu belajar bisa masuk UGM. Aku harus belajar biar bisa masuk UGM. Pasti sulit buat aku ngejar UGM.”
Aku enggak tau gimana ceritanya aku bisa masuk UGM. Aku bilang karena aku beruntung. I’m a lucky girl. Untungnya pula, saat itu aku berani berantem dengan Ayah. Memilih IPS dan bisa memaksimalkan otakku sehingga ada tiket emas yang membantuku masuk UGM. Kebetulan juga aku bukan pembelajar formal yang harus duduk manis seperti kamu, sehingga terlihat betapa aku anak yang beruntung, yang tidak perlu banyak belajar.
Aku beruntung, Darl. Kamu rajin.
Itu kuncinya. Kamu harus mengakui bahwa kita memiliki cara belajar yang berbeda. Itu yang seakan mempermudah jalanku. Tidak juga. Aku juga mengalami banyak rintangan. Ayah dan Bunda tidak pernah benar-benar mempercayaiku belajar karena aku selalu menyalakan musik dan bernyanyi saat belajar. Aku harus melalui fase itu, tidak seperti kamu. Ayah dan Bunda selalu mendukungmu, mempercayaimu. Itu yang harus kamu gunakan untuk ikut menyusul UGM-ku.

Saat kamu iri dengan ‘kepintaranku’, aku hanya seorang kakak biasa yang juga iri padamu.
Lihatlah kamu sekarang. Kamu tumbuh menjadi gadis manis, dengan rambut panjang yang tertata rapi, berkacamata, rajin belajar, rajin beres-beres. Kamu juga lebih dewasa, lebih tenang, enggak pecicilan, sudah sangat wanita. Kamu tumbuh menjadi seorang anak gadis harapan orang tua dan sangat wife-able, mungkin saat ini sudah ada beberapa ibu yang menginginkanmu jadi menantunya. Itu sebabnya banyak cowok melihat kamu berbeda, kamu memiliki charm sebagai cewek yang manis. Yang bikin kamu punya banyak penggemar.
Tapi ada kalanya kamu bilang, “Enak ya Mbak jadi kamu? Ceria, banyak temen, aktif. Aku pengen kaya kamu.”
Saat itu pula, aku ingin menjadi seseorang yang seperti kamu. Aku juga pengen tau jadi cewek wife-able sejak dini, bukan cewek pecicilan dan stress kaya gini, hehehe. Kalo aku bisa, aku juga akan seperti kamu, biar Bunda gak ngomel-ngomel melulu sama aku. Tapi sepertinya Tuhan dan Semesta lebih ingin membentukku seperti ini. Tuhan dan semesta ingin aku menjadi cewek yang aktif, yang bisa loncat sana-sini, dan aku juga lebih nyaman seperti ini.
Percayalah, saat dewasa nanti, kamu pasti akan lebih tertata, titi dan telaten daripada aku. Aku pasti masih akan kebingungan mencari barangku.
Percayalah, Tuhan dan Semesta sudah bekerjasama untuk membentuk dirimu yang seperti itu. Coba saja, saat kamu harus melakukan banyak hal seperti aku, mungkin kamu akan tidak nyaman.

Manusia memang tidak pernah puas ya?
Begitu juga aku dan kamu.
Kamu selalu ingin seperti aku, aku selalu ingin seperti kamu.
Kamu selalu melihat apa yang aku lakukan dalam hidup ini adalah kehidupan yang kamu impikan, begitu juga dengan aku.

Setiap orang akan melalui pretelan hidup yang berbeda selama hidupnya.
Dan aku harus melalui berbagai pretelanitu. Jalan itulah yang harus aku lalui. Untuk bisa kuat dan menjadi Desti yang sekarang.

Kamu pasti juga akan melalui pretelan hidup. Mungkin saja berbeda dengan apa yang aku lalui.
Aku tidak minta kamu untuk melalui pretelanhidup yang sama denganku dalam fase ini. Kamu pasti akan mengalami hal yang berbeda, yang akan membentukmu menjadi Dian yang kuat, berani, tangguh dimasa depan. Tentu saja yang berbeda dengan kuat, berani dan tangguh yang aku punya.
Kamu tidak harus seperti aku dan iri denganku.

Kamu tidak harus melalui dan melakukan hal yang sama sepertiku.
Tuhan dan Semesta memang menyediakan jalan ini untukmu. Jalan inilah yang harus kamu lalui, untuk menjadi Dian yang seutuhnya. Kamu masih ingin seperti aku? Bisa, cobalah sedikitlah bersenang-senang dan rileks. Sedikitlah keluar dari zona nyaman dan kehati-hatian yang biasa kamu lakukan, tapi tidak merubah seluruh dirimu. Percayalah, aku lebih suka kamu yang seperti ini. Yang lebih dewasa dibanding aku, yang lebih rapi dan teratur daripada aku.
Kamu harus lebih menerima dan nyaman dengan dirimu. Aku juga harus mengalami pretelan hidup itu kok.
Semua orang punya sesuatu yang berbeda dalam hidupnya. Semua orang punya hal yang tidak dimiliki orang lain, yang menjadi nilai plus dan ciri khas orang itu.

Every person is worth to be and always have their own values, in different ways.
Kamu selalu punya nilai tersendiri akan dirimu, in different ways. Yang membedakan kamu dari orang lain. Yang membedakan kamu dari aku.
Itu yang harus kamu pahami. Perbedaan itu yang harus kamu lihat dan resapi, lalu hargai dirimu dan orang lain. Dengan segala perbedaan yang ada.

Welcome to sixteen years life, Girl!
Have a nice and beautiful life. Have a exciting and wonderful journey, enjoy it!
Wish the best for you J
Hidup tidak semudah apa yang kamu imajinasikan, semakin lama semakin banyak hal yang harus dilalui dan diselesaikan. Selamat menjalani, selamat belajar dan selamat menilai dan menghargai dirimu.
I always love you.. :*


PS: Karena kamu sudah sangat manis dan wife-able, kamu boleh lho pacaran duluan, aku iklass~ hihihi

1 komentar:

  1. Lotta thanks beb.. Aku sampein buat Dian nanti :)

    When you have so much words to say and so many loves to share, just show the world and it's became nicer *mbok tolong iki dibenerke, hahaha* :*

    BalasHapus