Selasa, 05 Agustus 2014

Anjing 9 Nyawa


Dear Bhebe yang ganteng..
Selamat malam Bhe, apa kabarmu? Sudah kah kamu menghabiskan makan malammu yang Ayah buatkan? Biasanya kamu nakal dan hanya mau memakan lauknya saja. Kadang Ayah hanya tertawa sambil berdecak “Dasar guguk nakal, maunya makan enak doang.” Tapi kami tidak bosannya memberikan makanan enak. Bahkan, kami kerap membagi roti sarapan kami untukmu. Dan kamu suka roti. Memang guguk bule kamu, Bhe..
Aku dengar hari ini kamu nakal. Iya kah? Kata Vincent kamu mencakarnya hari ini. Kamu memang sangat galak, Bhe. Kamu sering membuat banyak orang ketakutan. Dari jauh sekali pun karena mendengar teriakanmu yang keras dan lantang.

Dear Bhebe, cinta pertamaku..
Sungguh. Aku pernah berjanji. Pacarku besok harus bisa sama sayangnya padamu dan mau diduakan denganmu. Hahahaha konyolkan? Aku serius, Bhe. Kamu adalah cinta pertamaku.
Bagaimana aku tidak jatuh cinta padamu? Kamu adalah anjing paling kuat dan tangguh yang pernah aku punya. Kamu melewati dan menghadapi betapa banyak orang-orang jahat yang berusaha mengenyahkanmu. Kamu kuat, Bhe. Menghadapi mereka. Dan tangguh. Karena tanpa takut kamu akan tetap dengan santai melenggang melewati manusia-manusia yang menatapmu benci.
Kamu akan dengan santainya mlengos dan mengibaskan ekor coklatmu. Kamu akan dengan gaya melenggang dengan kaki pendekmu itu. Tanpa takut, tanpa merasa bahwa otak jahat mereka bisa kembali melukaimu. Kamu layaknya bad boysejati. Tidak takut apapun.
Walau sangat sombong diluar, kamu adalah anjing paling manja dan perhatian yang aku punya. Kamu selalu ikut menemani aku tidur. Menumpangkan kakimu dipinggir tempat tidur untuk berdiri dan menemaniku mengumpulkan nyawa. Kamu juga setia menunggu, aku dan keluargaku pulang. Menyambut kami dengan hangat dan melemparkan ciuman untuk kami.
Orang banyak mungkin takut padamu, namun sesungguhnya kamu adalah anjing yang manja. Kamu selalu colongan naik kasur di depan tivi. Bergelung pada kehangatan kasur itu. Lalu dengan muka memelas, memohon agar kami tidak mengusirmu dari sana saat kami melihatmu. Selain itu, kamu pun takut gelap dan petir. Setiap hujan lebat, kamu selalu berlari mendekati kami. Bergelung pada kaki kami, mencari perlindungan. Saat kami beranjak kamu akan dengan cepat berlari dan mengejar kami. Bahkan, saat petir menyambar dengan keras, kami menemukanmu sembunyi dibawah kursi atau meja.
Ya, kamu sudah sangat memenuhi kriteriaku, Bhe. Ganteng, bad boy, tapi juga penuh perhatian dan manja. Lalu, adakah alasan yang membuatku tidak jatuh cinta padamu? Salahkah aku jika mencintaimu begini besarnya?

Dear Bhebe, anjing kesayangan dengan 9 nyawa..
Aku ingat, kamu lahir di suatu pagi tanggal 11 Februari 2009. Kamu lahir bersama dua saudaramu, Kenin dan Gae. Dalam masa kecilmu, saat masih berumur 2 minggu, kamu harus merasakan betapa dunia kerap jahat dan tidak adil. Saat kamu baru bisa membuka mata dan melangkah, Ibumu, Heli, harus meregang nyawa karena racun yang entah diberi oleh siapa. Kamu, Kenin dan Gae harus menjadi anak anjing yang kuat. Minum dari susu kaleng dan mencari kehangat sendiri, tanpa ada Ibu yang menemanimu.
Tidak hanya Ibumu yang berhubungan dengan racun dan berusaha mempertahankan nyawa. Kamu, juga harus merasakan pahitnya dan sakitnya dipaksa untuk menutup usia. Sudah 3 kali, Bhe. Tiga kali kamu terjebak dalam sepotong daging enak yang terbalut racun. Tiga kali pula aku menangis berusaha menyelamatkanmu. Dengan air susu, air garam atau air kelapa. Apapun untuk menyelamatkanmu.
Memilikimu membuatku banyak belajar sekaligus pernah dengan lancang menyalahkan kehidupan. Salahkah jika kamu pernah hidup? Salahkah jika kamu, konon, adalah campuran dari hewan ganas bernama serigala? Dosakah kamu karena harus menerima label “haram”? Kenapa, Bhe, kenapa kamu dan temanmu yang lain harus diperlakukan seperti ini? Apa karena kamu menggongong dan mengaum alih-alih duduk manja sambil mengeong?
Jahat yaa aku, Bhe? Jahat karena pernah menyalahkan hidup ini. Tapi, tidak bolehkah aku melakukannya? Aku sangat marah, aku dendam, aku sedih. Karena tidak banyak yang bisa menerimamu. Karena banyak orang mencari cara dan alasan untuk membunuhmu. Melemparmu dengan batu atau memberikan jebakan beracun. Tidak bisakah mereka melihat bahwa semua makhluk ciptaan Tuhan adalah ciptaan yang memiliki kelembutannya sendiri, walau bergigi tajam, menggonggong dan campuran dari serigala?
Aku dendam, pada orang yang meneriakimu dan menyebutmu hewan tidak pantas hidup. Hewan yang selayaknya dibunuh karena haram. Aku marah, pada orang yang tidak bisa menerimamu. Yang menyiapkan batu besar ditangan untuk melemparmu juga tidak bosan membeli racun untuk membunuhmu. Aku sedih, pada orang yang menyakitimu, yang membuatmu kesakitan, membuatmu merintih. Melihat mata sendumu itu perlahan menutup lalu membuka lagi dengan sebuah pesan dan harap untuk bisa selamat. Bhebe, maafkan aku karena masih menyimpan perasaan ini. Aku sudah 3 kali kehilangan anjingku karena hal itu, karena kebencian dan ketidaksukaan orang pada hewan sepertimu. Aku tidak ingin kehilanganmu..

Dear Bhebe, anjing spesial yang Tuhan berikan untukku..
Aku menyebutmu memiliki 9 nyawa. Tidak salah memang, karena Tuhan selalu memberikanmu kesempatan untuk kembali berlari dan bermanja pada kami. Selama 5 tahun umurmu dari 9 nyawa itu, sudah 3 kamu berikan untuk racun. 2 lainnya kamu serahkan pada motor cepat yang melaju didepan rumah. Kamu membuatku cemas dengan 5 teriakanmu.
Sudah 5 kesempatan nyawa kamu berikan, Bhe. Sudah 5 kali teriakan kesakitanmu aku dengar. Itu artinya hanya tinggal 4 yang kamu miliki.
Masih cukup banyak. Namun, maukah kamu menyimpannya? Maukah kamu bertahan? Maukah kamu terus hidup, terus berlari, terus menggonggong hingga Tuhan yang menarik nyawamu? Maukah kamu melakukannya, Bhe? Maukah kamu terus berusaha untuk hidup apapun yang terjadi? Berjanjilah, Bhe. Tolong berjanji padaku.

Dear Bhebe..
Terima kasih..
Terima kasih karena kamu bersedia hidup. Terima kasih karena kamu bisa bertahan tanpa Ibu saat masih bayi. Terima kasih karena kamu mau terus ada disamping kami dan melengkapi keluarga kami. Terima kasih karena kamu dengan kuat bertahan. Terima kasih, terima kasih sekali, karena kamu selalu berusaha, berusaha melawan semua orang yang berusaha jahat padamu..
Aku sayang kamu, Bhe. Aku mulai takut kehilanganmu, karena perlahan kamu mulai beranjak tua. Berjanjilah Bhe, bahwa kamu akan terus berusaha hingga kamu tidak lagi mampu..

Love you,

sincerely, deeply, desperately..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar