Selasa, 11 September 2012

Pesan di Hari Pertama..


Senin kemarin, cukup menjadi trend tersendiri bagi beberapa mahasiswa baru di Jogja. “Hari pertama masuk kuliah” kurang lebih menjadi update-an status di twitter atau BBM. Status itu menunjukkan antusisme yang tinggi menghadapi hari pertama mereka menjadi mahasiswa.
Bagi saya dan teman-teman, mungkin kemarin bukan real hari pertama kuliah. Sudah ada beberapa hari yang kami habiskan di kampus. Namun, kemarin menjadi hari pertama kami memakai KRS sebagai pedoman mata kuliah dan ruang yang kami gunakan. Yaa, cukup ada antusiasme tersendiri untuk itu.
Bagi saya, kemarin juga bukan hari pertama menghabiskan dua kali lipat uang jajan SMA saya. Untuk tugas pertama kuliah kemarin, saya dan teman kelompok saya sudah mengunjungi 2 tempat makan and spent our money there. Waktu makan sih enggak terasa, tapi begitu buka dompet, kerasa banget berapa banyak uang yang sudah kami habiskan.  Jurus terakhir untuk memenuhi dompet yaa hanya minta uang lagi atau terpaksa gesek kartu sakti di ATM, dan itu rasanya berdossaaaaaaaaaaa banget!! Mungkin buat beberapa orang enggak, tapi buat saya ini cukup membebani hati saya ;)
Investasi kuliah memang bukan sekedar bayar SPP atau SKS, jajan sana-sini, tugas ini-itu juga menjadi akun penambah pengeluaran. Banyak memang, banyak sekali.
Lalu, sebuah pesan dari dosen baru saya yang keren, Mas Nunung, menjadi pesan pertama yang sangat dalam bagi saya. Kurang lebih isinya seperti ini “SOP, BOP, atau apapun itu namanya, hanya sebagian kecil pengeluaran yang akan kalian habiskan selama masa kuliah kalian. Semakin lama kalian menunda kelulusan kalian, semakin banyak uang yang harus orang tua kalian keluarkan. Dan tanpa kalian sadari, tukang becak yang disana itu, juga tukang sate yang disana, ikut membayari uang kuliah kalian.”
Saya senang kuliah, saya juga sudah nyaman dengan teman-teman baru saya, tapi saya gak mau menghabiskan lebih banyak uang orang tua saya untuk kuliah saya. Terlebih, uang tukang becak atau tukang sate yang disana. So, saya harus menantang diri saya untuk segera menyelesaikan kuliah saya.
Btw, makasi pak tukang becak atau tukang sate disana. Terima kasih juga untuk orang tua saya yang mau membayari kuliah saya, juga Mas Nunung yang sudah mengingatkan kami. Kami belajar banyak kemarin, khususnya saya sih,hehe.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar