Senin, 08 Oktober 2012

Beginilah cara kami merayakannya, kebahagiaan seharga sepasang sandal :)



Haloo!!
Perkenalkan dua adik baru kami. Kasela dan Donal-entah gimana cara nulisnya,hehe
Kami baru saja bertemu dengan mereka, tapi tiba-tiba pula kami jatuh cinta pada mereka. Juga nyesek dengan segala tingkah polah yang mereka lakukan. bukan tentang kebrutalan mereka, tapi tentang kesahajaan mereka.
Cerita awalnya, kami sedang meratapi nasib kami. Duduk-duduk dengan sedikit rasa sakit hati di 0km. Lalu, adik baru kami ini mendekati kami, Donal mengenakan topeng ksatria baja hitam dari kertas dan Kasela yang asik menclok di pager. Donal seperti biasa menengadahkan tangan, dan Pepi dengan iseng menyuruhnya tertawa seperti Pahlawan Bertopeng-nya Shinchan sebelum memberi uang. Ditambah lagi, celetukan Intan “tapi ketawanya kaya Spongebob.” Dari situlah awal kedekatan kami.
Kami bernyanyi bersama lagu kebangsaan Ngamenikasi. Yaa, lagu-lagu daerah yang sebagian besar bisa mereka nyanyikan. Kami mulai membuat kerusuhan,hahaha :D Sepertinya ini hal yang wajib kami banggakan, doyan bikin kerusuhan..
Sambil bernyanyi, kami bertanya tentang asal usul mereka. Tentang orang tua, rumah, sekolah mereka, yaa standar lah. Tapi yang standar itu yang paling menohok. Pas kena hati! Apalagi pake lagu Bundasama Ayah yang lirih kami nyanyikan. Kurang syahdu apa coba kami ini?? Ckckck
Kedua adik kami ini punya latar belakang yang berbeda. Tapi, aku gak gitu dong sih. Yang jelas, kami membicarakan tentang pendidikan. Ironisme pendidikan di Kota Pendidikan. Intan bilang “Kami ngamen lo Dek, tapi kami juga sekolah.” Kalimat ini kami buat sedekat mungkin dengan mereka, se-real mungkin dengan kenyataan yang ada di sekitar mereka. Bahwa kami juga ngamen, tapi kami tidak meninggalkan sekolah.
Sebuah tato non permanen-murahan-yang-suka-jadi-hadiah-permen-karet di tangan Donal juga menciptakan sensasi tersendiri buatku. Lagi-lagi, suara Intan yang muncul, “Percaya deh, kalo mau keluar negeri dengan sekolah kalian bisa keluar negeri!”
Lugas! Tapi, pernyataan itu cukup menohok. Apakah kami yang sekolah tinggi ini, masih percaya dengan hal seperti itu? Apakah kami yang punya jalan lurus untuk sekolah ini bisa memasang mimpi itu? Entah lah, aku pribadi pun masih menimbang-nimbang besok bakal kuliah pagi atau cukup dengan hanya finger print? Apalagi kalo harus ditanya “punya mimpi apa?”
Kami pun bergerak. Dengan hasil ngamen kami yang gak seberapa, kami mengajak kedua adik kami ini makan. Awalnya sih mau sate, tapi? Errrr, enggak aja deh! Terlalu.. :3
Kali ini, Donal dan Kasela yang menentukan tempat dimana mereka akan makan. Kita mah ayuk-ayuk aja. Daaaaaaaann! Tebak apa yang terjadi? Serangan jantung meeenn kita meeenn! Sumpaaah, ini dua anak kaya gak sayang nyawa, nyebrang seenaknya. Berasa kaya die aje yang punya jalan. Gileee deh, super duper stres kami liat gaya nyebrang mereka. Kemana-mana mereka jalan, nyebrangnya selalu bikin kami jejeritan. Yaiyaalah, nyawa mereka buat nyebrang kayanya lebih banyak dari SKS kami deh.. Hufftt! Yang lucu lagi nih yaa, Si Donal bebek *ups* waktu makan kan milih lele pedes nih. Spontan aku tanya, “Kamu gak takut pedes Dek?”. Lalu apa jawabannya gaeessss?? Aku lebih takut mati Mbak daripada pedes! Nah loo, lucu banget kan itu gaes?? Sampe pengen ketawa sambil mbanting becak tuh akuuuu -_______-
Setelah makan yang pake sesi lari-larian dan si Kasela ngumpet di becak orang, kami foto-foto gitu deh gaess! Setelah sesi tohok-menohok hati, kami ada sesi seneng-seneng dikit lah. Punya foto kenangan di deket alun-alun sama adek bandel kami ini. Seneng banget rasanya. Secara tidak langsung, kami juga belajar mengenal grup ngamenikasi kami. Si Pepi yang cukup kebapakan, dan Om Try yang cukup sabar lah karena ditabok pantatnya,hahaha :D
Dan, kayanya sesi selanjutnya adalah perpisahan deh. Karena kami berjalan kembali kedepan benteng. Yaa, tempat kami pertama bertemu juga tempat kami akan berpisah! Eitss, tapi tunggu dulu. Ternyata adik kami ini berbaik hati karena mau mengantar kami sampe ketempat kami parkir motor. Ternyata disinilah sesi perpisahan dan sesi tohok-menohok hati yang sebenarnya. Si Mami Putri dan Om Try kabur sebentar beli sandal. Donal sama Kasela memang gak pake sendal tadi. Dan airmata menetes begitu saja liat mereka sangat antusias menerima pemberian kami dengan pesan jangan sampe hilang tentunya. Hanya sepasang sandal gaes. Sandal yang saking biasanya bisa kita lempar-lempar seenaknya.
Kami bertahan cukup lama disana. Selain asik bernyanyi lagu penutup Banana juga Up and Down, karena bingung bagaimana mengembalikan mereka berdua. Donal memang punya rumah di sekitar Kali Code Kotabaru, tapi Kasela dengan lirih menjawab “Sulit Mbak, bilang bakal tidur dimana.”
Oh Tuhaaaaaaann! Gimana gak kejer denger anak sekecil itu ngomong kaya gitu? Gimana gak syok dan merasa super-duper bersalah sama rumah yang Cuma dipake buat numpang tidur, makan dan mandi? God, apa yang udah aku lakuin selama 17,5 tahun hidupku? Apakah aku udah pernah bersyukur punya rumah yang nyaman? Sepertinya belum. L
Kami cukup bingung disitu dan aku cukup berurai airmata. Mami Putri berusaha mencarikan tempat untuk Kasela, tapi nihil. Karena kejaran waktu, kami terpaksa berencana menurunkan Kasela di Tugu. Berat memang, tapi mau gimana lagi? Kami mengatar Donal ke rumahnya dan ternyata Kasela juga ikut turun.
Yaa berpisahlah kami, perpisahan yang sesungguhnya. Semoga kami bisa bertemu mereka lagi. Tepatnya, kami akan menepati janji kami untuk main dan mengajak mereka ke salah satu sanggar yang diurus kakak angkatan kami. Kami berjanji akan datang lagi, tunggu kami yaaa J
Oh iyaa, pernahkah kalian merasa sangat bahagia hanya dengan naik motor? Mungkin saking seringnya, kita jadi tidak bisa merasakan kebahagiaan itu. Tapi, dari kedua adik ini aku belajar, bahwa hanya dengan mengendarai motor ada sebuah kebahagiaan didalamnya. Nyesek rasanya melihat mereka tertawa lepas diantara deru motor dan tiupan angin, sedangkan kami hanya bisa menggerutu dan misuh dengan kemacetan lalu lintas. Belajar dari sisi yang berbeda lagi, Gaess..
Btw, selamat ulang tahun Jogjaaaa!! Maaf lah kalo rada telat,namanya juga manusia,hehe ;) Semoga tetap berhati nyaman yaa, dan berbaik hatilah pada dua adik baru kami ini. Terimakasi atas kesempatan hari ini, jadi kami bisa melakukan sedikit hal kecil untukmu di hari besarmu ini.
Terimakasih juga untuk Donal dan Kasela yang bersedia menghampiri kami. Terimakasih atas pelajaran besar yang kami dapat hari ini. Hari ini, semuanya lebih dari uang, dan tidak bisa dibayar dengan uang sebesar apapun. Jangan ilang yaa sandalnya. Besok kalo kami dateng, pokoknya kalian harus mandi! Gak peduli, kalian harus mandi dan pake sandal yang kita kasih,hahaha :’)
What a wonderful day! Sayangnya, belum bisa majang foto bareng nih.. Besok yaa kalo udah dapet fotonya, langsung deh aku pajang disini.

foto diambil dari Google



Tidak ada komentar:

Posting Komentar